Senin, 03 Juni 2013

Posted by Unknown On 7:50 AM | No comments
Hasil Kerajinan Di daerah Sumbermanjing Wetan

Gambaran Umum Usaha Batik Malangan

Pameran Batik Malangan
           
 Batik sudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Batik sangat melekat pada budaya Indonesia. Batik pula yang menjadi tradisi bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang dan menjadi kebanggaan masyarakat hingga saat ini. Kain batik yang sempat diklaim milik pihak lain sekarang ini sudah ditetapkan UNESCO sebagai budaya dari Indonesia. Indonesia memiliki banyak sekali daerah penghasil batik, dan salah satu penghasil batik yaitu Kabupaten Malang.
            Usaha batik malangan bermula ketika Bapak Eddy Subagyo dan istrinya Ibu Antik bekerja sama dengan teman mereka dari Italy yang bernama Milo. Sebelum mendirikan usaha yaitu pada tahun 1995 Bapak Eddy Subagyo pergi ke Madura untuk membeli kain-kain batik. Seperti diketahui pada saat itu Madura sudah terkenal dengan hasil batiknya. Kemudian motif-motif batk Madura dipelajari dengan sebaik-baiknya. Pada tahun 1996 usaha batik malangan mulai berdiri dengan motif ciptaan pengrajin sendiri yaitu diambil dari alam sekitar desa druju yang menjadi cri khasnya.
            Batik malangan terkenal dengan keunikannya. Beberapa keunikan dari batik malangan yaitu, ciri khas yang pertama; Dilihat daari teknik pembuatannya, batik malangan berbeda dari batik manapun di dunia. Pada umumnya pembuatan batik dimulai dari kain yang dibatik terlebih dahulu baru djahit menjadi pakaian. Berbeda dengan batik malangan, teknik pembuatannya yaitu menjahit kain menjadi pakaian terlebih dahulu baru kemudian dibatik. sehingga corak-corak atau motif batik menyambung dari bagian depan ke bagian belakang. Yang kedua, dari segi pewarnaan. Batik malangan identik dengan warna hitam pekat, lebih pekat dari batik yang lain.

Upaya Pengembangan Usaha Pengrajin Batik Malangan

Usaha Batik Malangan di Desa Druju Kecamatan Sumber Manjing

         
   Pengembangan suatu usaha tidak terlepas dari pemanfaatan modal secara maksimal. Modal tersebut diantaranya yaitu, modal fisik, modal keuangan, modal manusia, dan modal sosial.
            Pertama, modal fisik yang berupa bahan baku dan peralatan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Setelah dipergunakan produksi batik semua peralatan dan bahan baku seperti kain perlu dirawat dengan baik agar tidak cepat rusak.
            Kedua, modal keuangan yang digunakan pengusaha batik malangan dalam memproduksi batik yaitu dengan modal sendiri, yaitu dari keuntungan yang dipergunakan dalam tambahan modal produksi, selain itu pengusaha juga mempergunakan hasil aset pribadi seperti hasil sawah yang dimiliki. Sebenarnya banyak pihak bank yang menawarkan pinjaman buat tambahan modal usaha, tapi dengan alasan bahwa modal sendiri masih bisa mencukupi buat produksi dan mempertimbangkan hasil batik tidak seperti komoditi lain yang repeat ordernya setiap hari seperti makanan, maka penawaran pinjaman dari bank ditolak oleh pengusaha batik.
            Ketiga, modal manusia yaitu keahlian karyawan di usaha pengrajin batik malangan sebagian besar dari pekalongan karena dianggap sudah memiliki keahlian membatik. Keahlian membatik diperoleh dari turun temurun yang merupakan potensi yang sangat jarang.

Proses Pembuatan Batik Malangan di Desa Druju Kecamatan  Sumber Manjing

            Terakhir, modal sosial yang terdiri dari kepercayaan dan jaringan. Kepercayaan memegang peranan penting dalam kelangsungan usaha batik malangan. Pengusaha menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan agar usaha yang dikerjakan senantiasa berjalan lancar. Mengenai jaringan pemasaran, pengusaha batik malangan memanfaatkan jaringan pemasaran dengan menggunakan promosi dari mulut ke mulut. Langkah ini efektif karena pasar yang dibidik oleh pengusaha adalah menengah keatas yaitu kalangan pengusaha dan pejabat. Pemerintah berperan penting dalam membantu melancarkan jaringan pemasaran. Setiap ada kunjungan Pemerintah Daerah Malang selalu mempromosikan hasil karya batik malangan yang ada di Desa Druju tersebut, sehingga apa yang dikenakan pejabat tersebut banyak diminati oleh pejabat dari daerah lain. Selain itu, untuk menjaga daerah pemasaran yang lebih luas maka usaha ini membentuk agen sesuai dengan penyalur, sehingga hasil produksi perusahaan bisa sampai ke tangan konsumen yang terletak jauh dari tempat usaha.
            Langkah yang dilakukan pengusaha batik malangan adalah membuat butik di luar kota. Sementara ini masih ada di Jakarta. Selain butik, pemasaran yang dilakukan juga menggunakan stand di Mall Lifing World di daerah Tangerang. Jangkauan pemasaran usaha batik malangan di Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa batik malangan sudah diterima dengan baik oleh masyarakat. Daerah pemasaran batik malangan antara lain, daerah Jawa Timur meliputi Malang, Lamongan, Gresik, Surabaya, Jember, Kediri, Madiun. Daerah Jawa Tengah meliputi Semarang, Kudus, Rembang, Tegal, Magelang. Daerah Jawa Barat meliputi, Bandung, Bogor, Purwakarta, Cirebon, Subang. Kemudian Daerah Yogyakarta, Propinsi Banten, DKI Jakarta, Daerah Bali, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, luar negeri meliputi Singapura, Malaysia, Hongkong, Australia dan Amerika.

Batik Khas Malangan dari Desa Druju Kecamatan Sumber manjing

         
   Langkah selanjutnya dalam mengembangkan batik malangan dengan melakukan promosi yang tepat untuk meningkatkan volume penjualan. Dengan diadakannya promosi penjualan diharapkan dapat menarik calon konsumen dengan cara memberikan informasi-informasi tentang barang yang ditawarkan sehingga calon pembeli merasa tertarik dengan barang tersebut. Adapun cara yang digunakan oleh usaha batik malangan di Sumbermanjing WetanKabupaten Malang yaitu, yang pertama dengan mengikuti pameran-pameran. Setiap ada pameran, baik lokal maupun di luar daerah Malang koordinator pemasaran selalu mengikutinya. Dengan adanya pameran tersebut calon pelanggan yang bertempat di pameran bisa melihat langsung contoh model dan motifnya. Jenis dan model batik yang diproduksi oleh pengusaha cenderung bergantung pada permintaan dan selera pelanggan, atau terkadang pengusaha batik itu sendiri yang membuat motif tapi tetap disesuaikan dengan selera kebanyakan pelanggan. Promosi yang kedua dengan partisipasi lomba. Perlombaan tersebut akan lebih mengenalkan batik malangan itu sendiri. Dari lomba-lomba tersebut pengrajin batik mendapatkan beberapa penghargaan yang membanggakan.
            Tahap selanjutnya dalam upaya pengembangan usaha batik malangan adalah dengan cara pelaksanaan strategi pengembangan pasar. Tujuan dari adanya pengembangan pasar tersebut agar batik malangan dapat dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia. Pengembangan pasar ini dilaksanakan karena dengan adanya mengembangkan pasar serta memperluas jangkauan pasar baru maka diharapkan akan dapat menjaga kelangsungan hidup usaha sekaligus untuk mengembangkan usahanya agar memperoleh peningkatan laba yang nantinya dapat menjamin usaha pengrajin batik malangan Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Adapun faktor pendukung pelaksanaan strategi pengembangan pasar antara lain:
1) Banyaknya peminat terhadap hasil batik malangan
2) Mempunyai stock bahan baku yang cukup sehingga mempunyai kemudahan untuk memproduksi barang yang harus dibatik.
3) Memiliki SDM yang handal, sehingga melahirkan tangan-tangan yang kreatif.

            Tahap terakhir dalam upaya pengembangan batik malangan yaitu dengan pelaksanaan strategi pengembangan produk baru. Seperti diketahui Negara Indonesia memiliki banyak sekali daerah penghasil batik seperti, Madura, Jogja, Solo, Pekalongan, Banyuwangi, Pacitan, dan masih banyak yang lain. Strategi pengembangan produk baru ini diharapkan agar batik malangan dapat bersaing di pasar batik Indonesia.
Tujuan startegi pengembangan produk baru yang diterapkan oleh pengrajin Usaha batik malangan yaitu:
1.      Untuk menyesuaikan dengan selera konsumen yang cenderung berubah-ubah, jadi untuk memuaskan dan menarik konsumen pihak pengrajin merasa perlu untuk menyesuaikan dengan yang lagi ramai di pasaran.
2.      Pengrajin batik malangan ingin di area pemasaran produknya tampil beda hasil batikannya dengan ciri khas tersendiri dibanding dengan batik dari wilayah lain.
            Dalam mengembangkan ide produk baru dan strateginya yang sangat efektif seringkali menjadi penentu keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu usaha. Dalam pengembangan produk baru memerlukan usaha, waktu, kemampuan termasuk besarnya resiko dan biaya kegagalannya.





0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About